Senin, 25 Juli 2011

cinta luar biasa

do dododododo, re rerererere
mi mimimimimi, fa fafafafafa
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
(do) doakan ku harus pergi (re) relakan aku di sini
(mi) misalnya aku kan pulang (fa) fastikan kau tetap menunggu
(sol) soal cinta luar biasa (la) lama-lama bisa gila
(si) siapa yang tahu pasti (do) doakan aku di sini

adududuh duh aku percaya
kali ini kau pasti bisa yeah
kuku kutanya ada yang salah
jelas ini luar biasa

hal yang baik tidak mudah, tak seperti kau bicara
mereka mengerti ini terlalu jadi masalah
ketika kau mulai bisa terbiasa untuk dapat
menikmati hari-hari tanpaku di sini

(do) doakan ku harus pergi (re) relakan aku di sini
(mi) misalnya aku kan pulang (fa) fastikan kau tetap menunggu
(sol) soal cinta luar biasa (la) lama-lama bisa gila
(si) siapa yang tahu pasti (do) doakan aku di sini

hal yang baik tidak mudah, tak seperti kau bicara
mereka mengerti ini terlalu jadi masalah
ketika kau mulai bisa terbiasa untuk dapat
menikmati hari-hari tanpaku di sini

Sang Kancil Dengan Buaya


Pada zaman dahulu Sang Kancil adalah merupakan binatang yang paling cerdik di dalam hutan. Banyak binatang-binatang di dalam hutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan apabila mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi tempat tumpuan binatang- binatang di dalam hutan, tetapi ia tidak menunjukkan sikap yang sombong malah sedia membantu pada bila-bila masa saja.
Suatu hari Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Oleh kerana makanan di sekitar kawasan kediaman telah berkurangan Sang Kancil bercadang untuk mencari di luar kawasan kediamannya. Cuaca pada hari tersebut sangat panas, menyebabkan Sang Kancil berasa dahaga kerana terlalu lama berjalan, lalu ia berusaha mencari sungai yang berdekatan. Setelah meredah hutan akhirnya kancil berjumpa dengan sebatang sungai yang sangat jernih airnya. Tanpa membuang masa Sang Kancil terus minum dengan sepuas-puasnya. Kedinginan air sungai tersebut telah menghilangkan rasa dahaga Sang Kancil.
Kancil terus berjalan-jalan menyusuri tebing sungai, apabila terasa penat ia berehat sebentar di bawah pohon beringin yang sangat rendang di sekitar kawasan tersebut. Kancil berkata didalam hatinya "Aku mesti bersabar jika ingin mendapat makanan yang lazat-lazat". Setelah kepenatannya hilang, Sang Kancil menyusuri tebing sungai tersebut sambil memakan dedaun kegemarannya yang terdapat disekitarnya. Apabila tiba di satu kawasan yang agak lapang, Sang Kancil terpandang kebun buah-buahan yang sedang masak ranum di seberang sungai."Alangkah enaknya jika aku dapat menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati buah-buahan tersebut" fikir Sang Kancil.
Sang Kancil terus berfikir mencari akal bagaimana untuk menyeberangi sungai yang sangat dalam lagi deras arusnya. Tiba-tiba Sang Kacil terpandang Sang Buaya yang sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah menjadi kebiasaan buaya apabila hari panas ia suka berjemur untuk mendapat cahaya matahari.Tanpa berlengah-lengah lagi kancil terus menghampiri buaya yang sedang berjemur lalu berkata " Hai sabahatku Sang Buaya, apa khabar kamu pada hari ini?" buaya yang sedang asyik menikmati cahaya matahari terus membuka mata dan didapati sang kancil yang menegurnya tadi "Khabar baik sahabatku Sang Kancil" sambung buaya lagi "Apakah yang menyebabkan kamu datang ke mari?" jawab Sang Kancil "Aku membawa khabar gembira untuk kamu" mendengar kata-kata Sang Kacil, Sang Buaya tidak sabar lagi ingin mendengar khabar yang dibawa oleh Sang Kancil lalu berkata "Ceritakan kepada ku apakah yang engkau hendak sampaikan".
Kancil berkata "Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman supaya menghitung jumlah buaya yang terdapat di dalam sungai ini kerana Raja Sulaiman ingin memberi hadiah kepada kamu semua". Mendengar saja nama Raja Sulaiman sudah menggerunkan semua binatang kerana Nabi Sulaiman telah diberi kebesaran oleh Allah untuk memerintah semua makhluk di muka bumi ini. "Baiklah, kamu tunggu di sini, aku akan turun kedasar sungai untuk memanggil semua kawan aku" kata Sang Buaya. Sementara itu Sang Kancil sudah berangan-angan untuk menikmati buah-buahan. Tidak lama kemudian semua buaya yang berada di dasar sungai berkumpul di tebing sungai. Sang Kancil berkata "Hai buaya sekelian, aku telah diperintahkan oleh Nabi Saulaiman supaya menghitung jumlah kamu semua kerana Nabi Sulaiman akan memberi hadiah yang istimewa pada hari ini". Kata kancil lagi "Beraturlah kamu merentasi sungai bermula daripada tebing sebelah sini sehingga ke tebing sebelah sana".
Oleh kerana perintah tersebut adalah datangnya daripada Nabi Sulaiman semua buaya segera beratur tanpa membantah. Kata Buaya tadi "Sekarang hitunglah, kami sudah bersedia" Sang Kancil mengambil sepotong kayu yang berada di situ lalu melompat ke atas buaya yang pertama di tepi sungai dan ia mula menghitung dengan menyebut "Satu dua tiga lekuk, jantan betina aku ketuk" sambil mengetuk kepala buaya begitulah sehingga kancil berjaya menyeberangi sungai. Apabila sampai ditebing sana kancil terus melompat ke atas tebing sungai sambil bersorak kegembiraan dan berkata" Hai buaya-buaya sekalian, tahukah kamu bahawa aku telah menipu kamu semua dan tidak ada hadiah yang akan diberikan oleh Nabi Sulaiman".
Mendengar kata-kata Sang Kancil semua buaya berasa marah dan malu kerana mereka telah di tipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan melepaskan Sang Kancil apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam buaya tersebut terus membara sehingga hari ini. Sementara itu Sang Kancil terus melompat kegembiraan dan terus meniggalkan buaya-buaya tersebut dan terus menghilangkan diri di dalam kebun buah-buahan untuk menikmati buah-buahan yang sedang masak ranum itu.
Sekian

Kamis, 21 Juli 2011

especially those who gave birth and raised me

















Berulang kali kau menyakiti
Berulang kali kau khianati
Sakit ini coba pahami
Ku punya hati bukan tuk disakiti












Ku akui sungguh beratnya
Meninggalkanmu yang dulu pernah ada
Namun harus aku lakukan
Karena ku tahu ini yang terbaik

Ku harus pergi meninggalkan kamu
Yang telah hancurkan aku
Sakitnya, sakitnya, oh sakitnya


Cintaku lebih besar darinya
Mestinya kau sadar itu
Bukan dia, bukan dia, tapi aku
Begitu burukkah ini
Hingga ku harus mengalah








Cintaku cintaku
Lebih besar dari benciku lebih besar dari benciku
Cukup aku yang rasakan
Jangan dia jangan dia
Jangan dia





















jangan dia cukup aku
Jangan dia jangan dia cukup aku
Jangan dia cukup aku

sedih tak berujung


Vino Giovani Bastian (lahir di Jakarta, 24 Maret 1982; umur 29 tahun) adalah seorang aktor film asal Indonesia. Vino adalah putra bungsu Bastian Tito, penulis cerita silat yang terkenal lewat seri Wiro Sableng.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Karier

Di bangku SMP, ia mulai bermain musik sebagai penabuh drum. Ia kemudian menjadi seorang model dan pada tahun 2004 melakukan debutnya sebagai aktor lewat film 30 Hari Mencari Cinta. Dalam film arahan sutradara Upi Avianto tersebut, Vino memerankan karakter seorang pria yang ternyata homo. Film itu dibintanginya bersama aktris Nirina Zubir, Maria Agnes, Dinna Olivia dan Revaldo Fifaldi.
Akting pria yang kini tengah berpacaran dengan Elsa Paramita ini dalam film perdananya tersebut membuat Erwin Arnada, direktur Rexinema, untuk memasang kembali Vino dalam film Catatan Akhir Sekolah (2005) arahan sutradara Hanung Bramantyo. Dengan arahan sutradara Upi Avianto, Vino bermain dalam film Realita, Cinta dan Rock'n Roll (2006). Film produksi Virgo Putra Film tersebut dibintanginya bersama Herjunot Ali dan puteri Indonesia Nadine Chandrawinata. Tawaran film pun menyusul secara deras kepadanya, di antaranya Pesan Dari Surga (2006) dan remake Badai Pasti Berlalu 2007 (2007). Ia meraih penghargaan FFI sebagai Best Actor dan penghargaan Indonesian Movie Awards sebagai Favorite Actor, Best Couple dan Favorite Couple (bersama Fahrani) untuk perannya dalam Film Radit dan Jani.
Tahun 2009 Vino berhasil menggeser Tora Sudiro dari puncak dan menempati peringkat 1 aktor film Indonesia dengan bayaran termahal (Indonesia's Highest-Paid Actor) dengan honor Rp 250 Juta per film.[1]

[sunting] Filmografi

[sunting] FTV

  • Bos Ku Malang Bos Ku Sayang (Bersama Masayu Anastasia)
  • Selalu Untuk Selamanya (Bersama Bunga Zainal)
  • Bejo Bilang Cinta
  • Lost in Solo
  • Cinta Berawal dari Fesbuk
  • Jomblo karena Cinta
  • Kekasih untuk Benny
  • Separuh Jiwaku Kembali
  • Cinta Di antara 3 Perempuan

[sunting] Sinetron

  • Calon Bini
  • Arini
  • Arini 2

Sabtu, 16 Juli 2011

upi love vino

saya lg malas nulis sesuatu tp ini cerita salah satu sutra dara terfafaorit saya upi avianto kebetulan sang kekasih dr  vino g bastian bg anda yg suka vino ini dia jalan jalan dia dengan sang kekasih upi avianto hadia ulang tahun upi avianto '
Tanggal 21, jam 7 pagi kita udah dijemput mobil yang mo nganter kita ke pelabuhan Padang Bay. Pagi itu kita juga langsung check out dari hotel dan kita nitipin koper di hotel itu sementara, karna di Gili Trawangan kita cuma nginep semalem, jadi gak perlu bawa banyak banyak barang.
Beugh, ternyata perjalanan ke Padang Bay cukup jauh. Gak sedeket dan secepet yang orang travelnya bilang. Dah gitu kita musti jemput 2 bule cewek dulu di Ubud, yang juga akan berangkat ke Gili Trawangan. Saya gak bisa cerita banyak sepanjang perjalanan ke Padang Bay, karna saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan… tidur. Hehe… (maklum agak kurang tidur).

Padang Bay

Sampe di Padang Bay, kita ngurus registrasi dulu bersama sekitar 30 puluhan bule-bule laennya. Mungkin karna timing liburan lokal udah lewat, makanya  gak ada turis lokalnya. Tapi saya justru senang. Turis lokal cenderung ribet dan brisik, kayak rombongan haji!


Setelah itu barulah kita naek boat. Untuk nyampe Gili Trawangan memakan waktu sekitar 2 jam. Perjalanannya cukup menyenangkan. Ombak lumayan gede jadi berasa naek bajaj tapi di laut. Perjalanan laut cukup membosankan buat saya, karna isinya cuma laut melulu (yaiyalah!), dan akhirnya sayapun mengambil langkah jitu…. Tidur lagi. Zzz.. zzz.. Zzzz…


Sampe di Gili Trawangan langsung disambut pantai berwarna biru dan pasir putihnya. Hmm… surga! Kita excited banget, karna ini kali pertama kita ke pulau itu! Finally!! Dari sini kita naek delman untuk nyari hotel, karna kita blom booking hotel sama sekali. Meskipun orang-orang bilang hotel di Gili lagi penuh, tapi kita nekat aja. Ya jelek-jelek.., tidur di tendalah, hehe..


Tujuan kita ke hotel Vila Ombak. Dan ternyata kita beruntuuuuung banget! Sepertinya liburan kita diberkahi, tinggal 1 kamar yang kosong karna penghuninya baru Check Out, jadi itu artinya kita langsung dapet kamar. Yiiiihhhaa!

Setelah beres-beres di kamar, kita gak mau buang waktu untuk langsung ke pantai yang berada tepat di depan hotel. Pemandangannya indah banget. Setelah itu kitapun makan siang dulu di café hotel yang berada di depan pantai.


Abis itu kita nyewa boat untuk bawa kita snorkling mengelilingi 3 pulau, Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. And you know what, ini pengalaman pertama kita bersnorkling. 


And am telling youuuu… it’s amazing!! Bisa ngeliat apa yang ada di bawah laut itu luar biasa! Kita bahkan jadi pengen bisa mengeksplore laut-laut lain lagi di Indonesia suatu hari nanti!! Ehem…, mungkin kita akan coba untuk mulai berlatih diving!

Gak berasa udah 3 jam lebih kita snorkling, liat terumbu karang, ikan warna-warni, penyu, dan disambet jelly fish di beberapa bagian tubuh yang bikin agak perih dan gatel, akhirnya kita balik ke Gili Trawangan menuju hotel. Lumayan capek tapi senaaaang…!
Air laut benar-benar membuat saya kucel! 
I wish saya punya foto yang lebih hot dan kece, macam
 cewek-cewek di Baywatch, hehe..

Abis mandi, Vino sewa sepeda, memboncengi saya mengelilingi area dekat tempat kita tinggal. Baiklah, ini bukan pekerjaan mudah, tidak seperti dibayangan. Tidak seperti dalam adegan film dimana pasangan  saling berboncengan naek sepeda dan terlihat romantis. Mengendarai sepeda diatas pasir yang tidak rata plus memboncengi saya yang… tidak ringan, adalah PR besar! Bumi serasa gonjang ganjing, ngepot kiri, ngepot kanan, dan kadang saya nyaris terpental ke udara. Apakah itu terdengar romantis? Tentu tidak. Apalagi jika saya harus terjerembab diatas gundukan pasir, yang mana untungnya itu tidak terjadi. Dan jikapun terjadi, maka Vino akan saya suruh memakan sepeda itu bulat-bulat!

Tapi itu gak seburuk ilustrasi saya kok, hehe. Cukup seru dan menyenangkan. Saya tau Vino agak gempor juga, tapi ini idenya dia jadi biarkanlah itu menjadi deritanya, hehe..
Sayang kita lupa berfoto diatas sepeda. Padahal lucu juga ada dokumentasi keribetan kita berboncengan sepeda diatas pasir yang gak rata. Hiks! Tapi lepas dari betapa ribetnya, pemandangan sore hari disekitar situ menyenangkan sekali. Sekarang saya baru tau betapa menyenangkannya ya hidup jadi si Bolang anak pulau. Kalo saya harus bereinkarnasi, saya akan milih bereinkarnasi jadi si Bolang!


Malamnya kita makan seafood di Beach House. Kita pesan 4 udang besar dan 1 lobster. Nyum.. nyum.., nikmat sekali rasanya or karna emang kita kelaperan setelah energi kita abis pontang panting naek sepeda. Kalo katanya makan di Metis kemaren itu mahal, ternyata makan seafood di Beach House harganya ngalahin waktu kita dinner di Metis. Haha.. ternyata meskipun tempatnya gak seeksklusif Metis, tapi harganya ngalahin Metis! Cadas!

Kenyang dan ngantuk adalah perpaduan yang sempurna. Mungkin ini juga efek dari snorkling tadi. Akhirnya sebelom balik ke hotel kita putusin untuk pijat refleksi dulu. Saking capeknya, saya sempet ketiduran waktu dipijet. Sementara Vino udahannya bete berat karna kata dia itu bukan pijet tapi cuma diremes-remes doang. Alhasil abis pijet bukannya seger, Vino malah jadi suntuk karna sebal.
Dan kamipun kembali ke hotel dan tertidur dalam hitungan menit. Zzz.. Zzz…


Pagi hari yang cerah. Ini hari terakhir kita di Gili Trawangan. Kita punya beberapa jam sebelom balik lagi ke Bali naek boat. Setelah breakfast di hotel, kita maen dulu di pantai menikmati pantai di pagi hari.

Apakah saya terlihat seperti di poster film Air Terjun Pengantin?
Abis mandi, beres-beres, dan kitapun check out. Kita lalu mutusin untuk keliling Gili Trawangan naek andong. Sebenernya saya gak suka naek delman/andong. Saya selalu gak tega sama Kudanya. Saya sering mikir, capek gak Kudanya? Bebannya keberatan gak? Laper gak? Sakit gak? Dia diurus dengan layak gak? Or jangan-jangan dia diperlakukan gak berprikebinatangan? Andai Kuda bisa ngomong.. Uuuuh.., saya berasa kejam! Tapi berhubung cuma itu alat transportnya mo gimana lagi, hiks :(



Ngeliat pemandangan yang indah di pulau itu saya jadi pengeeeen banget bikin film disitu. Bahkan sepanjang jalan ide-ide liar sudah berseliweran di otak saya. Perjalanan itu bak satu film sendiri di kepala saya! 
One day!


Setelah muter-muter kelar sambil nunggu boat kita dateng, kita nyantai-nyantai dulu di satu café didepan cottage Egoiste. Wow.., ternyata disini pantainya yang paling enak buat berenang. Didepan pantai puluhan bule-bule berjemur. Sayang kita udah mo pulang, kalo gak pengen rasanya berenang lagi disitu.


Sebenernya kita sempet niat untuk menambah 1 malam lagi untuk berlibur tapi saya udah kadung rindu sama lil monster yang udah pulang liburan dari Singapore, dan pengen buru-buru berjumpa dengannya! Yaudahlah, next time saya akan kembali lagi kesini.

Balik ke Bali, boatnya sempet mati mesin hingga kita sempat menunggu dan terombang ambing ombak besar yang bikin saya jadi mual. Damn! Sayapun terkena mabok laut, beteeeeee!! Perjalanan 2 jam berasa puluhan taon! Muaaaalll!!
Sampe di Bali kita dah ditunggu mobil sewaan di hotel sembari kita ambil koper yang kita titipin. Kita balik ke Jakarta naek pesawat yang paling akhir jam 22:15, jadi kita masih punya banyak waktu untuk jalan-jalan.
Selebihnya kita abisin buat makan di warung Made karna rindu nasi campur bali, lalu berkeliling, dan nyantai di sebuah café di Kuta menunggu waktu.

Hmm…, seperti itulah perjalanan liburan kita, hadiah ulang tahun dari Vino buat saya. Liburan yang amat sangat menyenangkan! Meskipun dalam hati saya sering merindukan lil monster yang udah 2 minggu gak ketemu.
Well, usai sudah masa saya menjadi si Bolang anak pulau! Sekarang waktunya saya kembali berhadapan dengan realita, bergelut dengan kesibukan, tagihan bulanan, kemacetan, tembok-tembok Mall, dan say goodbye dengan pantai! 

Mari kembali bekerja! Cari duit buat liburan lagi :)
Thank you love of my life buat liburan asiknya! I LOVE YOU!


Love Ups


Minggu, 25 Juli 2010


The Happiest Girl (Part 1)



Hey youuuu…
Baru-baru ini saya dapet hadiah ulang taon yang menyenangkan dari pasangan saya tercinta, liburan ke Bali dan Lombok! Yiiiihhhaaa…!!! Sebenernya Bali bukanlah hal yang baru lagi buat kita. Entah ini udah yang keberapa kalinya kita ke pulaunya dewa itu, tapi we love the island so much dan gak pernah bosen!! One day, kita juga pengen punya rumah di pulau itu, amiiiiiiiin dengan 'iiiii' yang panjang!
Sekarang saya mo share liburan kita yang super duper fun itu!! Tanggal 21 Juli kemaren saya berulang taon yang ke 38! Hahaha… pasti sebagian dari kamu langsung melotot, what?? Saya udah umur segitu?? Yes!! Dan saya gak mo nyembunyiin umur saya. Meskipun sebagian besar orang malu ngasih tau umur mereka, tapi kenapa harus malu?? Saya justru bersukur masih dikasih Tuhan kehidupan hingga umur saya 38 taon. Aneh kalo orang malu sama umurnya sendiri, justru harusnya kita bersyukur dong! "Makasih Tuhan, makasiiih... yeay saya 38 taon sekarang!!!" Oke, mari kita skip pembahasan soal umur, masih banyak hal yang lebih menarik dari itu. Uhum, btw.. 38 sounds sexy yah… :)
Oh yes, saya mo ngucapin terimakasih yang sebesar-besarnya buat kamu-kamu yang udah ngasih birthday wishes lewat twitter dan facebook, it means a lot guys!! Makasiiiiih… I love youuu all!! Mmmuuuuaaah… Mmmmuuuuaaah!!
Tanggal 19, saya berangkat ke Bali, nyusul Vino yang udah duluan di Bali karna baru kelar shooting FTV disana. Sampe sana sore, saya langsung dijemput di Ngurah Rai sama Vino. Setelah ngurus hotel di Seminyak, kita dengan mobil sewaan langsung ke Karma Kandara.  Rencananya pengen makan di Nammos beach club sambil liat sunset.


Darisitu kita ke Anantara Resort, buat nyantai-nyantai di rooftop nikmatin malam sambil liat pantai. Tempatnya sepi, jadi berasa kayak di rumah sendiri. Apalagi kita rebahan diatas kasur empuk yang besar, Zzz.. zzz.. Btw, Vino disini heboh sms-an ngurusin tiket pesawatnya yang salah dibookingnya. Gak lucu kan kalo kita pulangnya nanti mencar-mencar.

Tanggal 20, pagi-pagi kita udah ke Legian nyari travel untuk ngatur kepergian kita ke Gili Trawangan besok. Abis itu kita makan siang di La Luciola. Udah lama banget saya gak mampir kesini, dan dari terakhir saya ke La Luciola taon 2000 awal, tempatnya gak berubah. Mmm… makanannya enaaaak banget! Gila, di Bali kita kerjanya makaaaaan mulu! Duh, apa kabarnya kalo musti make bikini begini caranya?? *Melirik perut yang menggendut* I wonder, apakah Kate Moss juga pernah ngerasain apa yang saya rasain?? Sigh.

Abis makan kita muter-muter Seminyak dulu, mampir di butik-butiknya buat nyari cincin. Eits, bukan cincin kawin, tapi saya nyari cincin-cincin silver dengan design yang unik. Hhh.. tapi sayang saat itu gak nemu. Modelnya kebanyakan cewek banget! Saya nyari yang agak-agak sangar yang lumayan buat bela diri, nyambit copet, hehe..
Menjelang sore kita ke Padang-Padang Beach. Menuju pantainya kita harus menuruni tangga lewat gua. Pantainya gak besar tapi bagus. Isinya banyakan bule. Tapi saya lebih seneng gitu, karna kalo banyakan turis lokal, suka gak asik. Kebanyakan ngeceng sama fashion show di pantai. Hueekk!


Bodohnya, kita gak nyiapin baju renang, jadi gak bisa berenang-renang. Bodooooh!! Abis tadinya saya pikir pantainya gak bakal enak buat berenang, ternyata enak banget! Dan saya cuma pake atasan bikin saya, tapi celananya, lupa! Rrrgh! Di pinggir pantai dangkal dan ombaknya tenang. Jadi cocok buat saya yang gak terlahir sebagai atlit renang atao cewek-cewek macam di film Baywatch. Inget ya, arti berenang buat saya gak lebih dari ‘berendam’. Jadi jangan bayangkan saya berenang gaya kupu-kupu or gaya punggung di pantai, hehe..


Jangan heran kalo akan ngeliat banyak angle kayak gini. Maklum, 
cuma dengan seperti ini kita bisa berfoto berdua, kalo gak ada yang bisa dimintain tolong, hehe..
Tapi karna udah terlanjur berada di pantai dan ngiler berat sama pantainya, kitapun sempat terjun, errr… menerjunkan kaki ke pantai maksudnya. Tapi cukup membuat baju kita basah semua.
Darisitu yang tadinya mo ke Rock Bar liat sunset, gak jadi deh, karna kita udah cukup kuyup dan gak punya baju ganti. Mo maksain diri tapi takutnya malah masuk angin. Gak keren dong ah. Akhirnya kita balik ke hotel dulu.


Cuma ini foto yang sukses waktu kita dinner di Metis. Or.. kita sebenernya 
terhanyut akan kenikmatan makanannya sampe jadi lupa foto, ha!


Malamnya kita dinner di Metis. Tempatnya bagus dan cukup romantis. Hahaha… romantis bukanlah kata yang pas sih buat kita berdua. Dan hmm… another delicious food!! Itu yang paling penting dari romantis, haha!! Ya ampuuuuun enaknyaaaa!!! Steaknya juara!! Kita berdua kalo udah urusan makanan enak, bisa lupa daratan ingat lautan!! Salah kalo orang-orang bilang kita berdua penganut diet ketat! Salah besar! Kita berdua tukang makan! Ha ha haha… *
terbahak-bahak sambil memegangi perut kita yang semakin membesar. Entah sudah berapa generasi Sapi bermukim didalamnya*


Well, cuma ini foto terbaik yang ada waktu kita di Kudeta. 
Trust me, suasananya gak sehoror fotonya kok. Ini kayak lagi 
di acara pemburu Hantu ya?

Setelah itu untuk mengisi malam, kita mampir ke salah satu spot favorit kita di Bali dan sejuta umat laennya, Kudeta. Minum Mojito favorit saya. Tadinya pengen pesen fresh Oyster, tapi apa daya perut ini sudah tak sanggup menampung binatang-binatang laennya. *Apakah saya terdengar kejam?!

Wow, suasana malam itu dalam bahasa gaulnya cozzy banget deh. Dan kita berdua benar-benar menikmati malam itu. Tapi…, saya kok gak ngeliat tanda-tanda kalo Vino inget kalo tepat jam 12 nanti saya ulang taon. Rrrgh…, tampaknya dia lupa atao bagaimana ya?
Balik ke hotel, kita langsung beres-beres barang karna besok jam 7 pagi kita udah dijemput untuk ke Padang Bay, naik boat menuju Gili Trawangan. Saya gak tau jam berapa saat itu, tapi sih sepertinya udah jam 12, dan Vino malah sibuk packing aja. Heh?? Meskipun saya bukan tipe orang yang suka merayakan ulang taon, tapi aneh juga kalo Vino sampe bisa lupa, karna itu gak dia banget. Daaaan…, disaat saya berpikir, oh well, ya sudahlah dia emang bener-bener lupa, tiba-tiba aja dia berdiri dihadapan saya sambil tersenyum, “Ulang tahun ya Jels.. Selamat ulang tahun ya…”. Terus dia langsung peluk saya. Baiklah, sebelum masuk ke babak yang dramatis, saya seperti layaknya konsumen yang bawel, protes atas ketidak tepatan waktunya mengucapkan happy birthday. Ternyata dia agak mislek antara jam Jakarta dan jam Bali, jadi agak lewat beberapa menit, err.. setengah jam.. err… mungkin 45 menit.
But, what the hell, saya gak masalahin itu kok. Ucapan selamat ulang tahun beserta doa-doa yang diucapkannya udah bikin saya mewek. Ya, saya paling gak bisa dan gak tahan denger hal semacam itu tanpa mengeluarkan air mata. Cengeng. Yeah.., untuk yang satu itu saya gak masalah dibilang cengeng.
Satu hal yang saya kenal dari Vino, dia bukan orang yang romantis. Tapi kalo saya ulang tahun, dia selalu berusaha bikin hari itu spesial buat saya bahkan dalam keadaan sesederhana apapun. I love you jelek…!
Malam itu cukup dengan ucapan selamat dan doa. Jangan berpikir ada adegan dramatis melankolis seperti pembacaan puisi, sajak, prosa, or adegan teaterikal laennya. Kalopun Vino melakukannya atas nama romantisme, saya pasti sudah memukul kepalanya dengan koper!


Emm.., tapi saya gak masalah sih kalo dia mo mencoba pantomim untuk saya. Sepertinya ide yang fantastis, don’t you think?
Pokoknya malam itu, I was the happiest girl in the planet!!